Sabtu, 10 Mei 2014

Mendoakan perlindungan bagi anak



Alhamdulillah, anak anak sudah menginjak usia masuk sekolah. Sempat terombang ambing antara 2 pilihan, homeschooling ataukah masuk sekolah.
Kalau saya pribadi cenderung pada homeschooling, karena saya melihat banyak keuntungan disana, misalnya kurikulum yang bisa kita otak atik sendiri, dan lebih menjanjikan kedekatan antara anak dan orangtua.

Apalagi sekarang ramai berita negatif di dunia sekolah umum, seperti kasus perkosaan, sodomi, hingga tawuran yang sekarang bukan lagi marak dikalangan anak sma, tapi usia sekolah dasar pun sudah saling bunuh. Ngeri! Wallohul mustaan.

Akhirnya, setelah beberapa pertimbangan, terpaksa kita pilih masuk sekolah umum.

Bismillah, pilihan sudah ditentukan, waktunya untuk menguatkan tawakal kepada Rabb yang menguasai alam semesta, yang segala sesuatu tidak akan berjalan tanpa ijin dariNya.

Dan diantara bentuk menguatkan tawakal adalah dengan banyak berdoa, yang semakin banyak kita berdoa semoga semakin meningkatkan komunikasi dan kesadaran bahwa kita menggantungkan segala harapan kepadaNya, (tentang kenapa dengan doa, silahkan tengok disini). Karena kalau saya pikir, mustahil menjaga anak anak kita kalau tanpa bantuan dariNya yang Maha Hidup dan tak pernah tidur.

Kalau kita merujuk buku buku panduan doa (contohnya), begitu banyak doa yang bisa kita panjatkan untuk buah hati kita, salah satunya adalah doa diatas. Doa diatas adalah doa Rosululloh sholallohu alaihi wasallam untuk kedua cucunya , Hasan dan Husain. Mengenai doa tersebut Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَوِّذُوا بِهَا أَبْنَاءَكُمْ، فَإِنَّ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا ابْنَيْهِ إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ

”Jadikanlah kalimat ini untuk memohon perlindungan dari gangguan setan bagi anak kalian. Karena Ibrahim ‘alaihis salam, beliau memohon perlindungan untuk Ismail dan Ishaq dengan kalimat doa tersebut.” (HR. Abdur Razaq dalam Mushannaf, no. 7987).

Memohonkan perlindungan bagi anak telah dicontohkan oleh manusia manusia pilihan, seperti yang ustadz Amni Nur Baits katakan disini.

Terakhir, berkaca pada diri sendiri dan kisah-kisah nyata yang telah lalu, kita perlu meningkatkan keimanan serta intensitas kita dalam berdoa. Mulai ditingkatkan, tidak sekedar gerakan bibir yang hampa, serta ditingkatkan frekuensinya, setiap saat setiap waktu. Serta lebih meningkatkan kesadaran bahwa lebih baik berdoa dan mendoakan orang orang yang kita cintai, daripada bicara yang sia sia apalagi yang sarat dosa seperti bergunjing apalagi mengumpat.

Allohumma sholli alaa Muhammad wa alaa aalihi washahbihi wasallam. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar